panel surya PV memiliki karakteristik bahwa semakin tinggi suhu, semakin rendah daya yang dihasilkan dari panel fotovoltaik. Pada saat yang sama, jika suhu lokal panel surya terlalu tinggi, titik panas akan terjadi, yang akan mempengaruhi masa pakai panel fotovoltaik. Bagian dalam panel surya adalah semua komponen elektronik yang menghasilkan panas saat bekerja, dan peningkatan suhu berdampak besar pada kinerja komponen utama panel surya. Karena panel surya akan berhenti bekerja jika suhunya terlalu tinggi,

Oleh karena itu, panel fotovoltaik, seperti perangkat elektronik lainnya, memiliki efisiensi pengoperasian yang lebih tinggi pada suhu yang lebih rendah. Karena pembangkit listrik fotovoltaik menggunakan cahaya daripada panas, panel fotovoltaik lebih cocok untuk lingkungan kerja yang cerah dan sejuk. Untuk panel surya atap, pendinginan ventilasi alami merupakan metode yang ekonomis dan praktis. Misalnya, saat memasang, sisakan celah tertentu antara permukaan atap dan panel, dan hindari serba-serbi seperti daun yang masuk ke celah tersebut, untuk mencegah suhu terlalu tinggi akibat aliran udara yang buruk. Inilah sebabnya mengapa banyak pembangkit listrik fotovoltaik dibersihkan secara teratur untuk memastikan kelancaran ventilasi panel surya.

Sinar matahari adalah radiasi elektromagnetik dengan rentang panjang gelombang yang luas. Ketika disinari pada panel fotovoltaik, radiasi dapat dipantulkan, diserap, atau langsung diteruskan, dan hanya bagian radiasi yang diserap yang dapat diubah menjadi listrik. Untuk semikonduktor silikon, radiasi yang tidak diserap hilang sebagai panas. Tentu saja, ada faktor penghasil panas lain yang dapat mempengaruhi efisiensi pembangkitan listrik, dan konsekuensinya adalah faktor-faktor ini bekerja sama untuk memanaskan panel fotovoltaik, menjadikannya lebih hangat dari suhu sekitar. Bagaimanapun, kita perlu memperhatikan efek suhu tinggi pada konversi panel surya yang efisien.